ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Konsep Analisis
Tedapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
“Analisis adalas penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.”
Menurut Komaruddin (1994:163)
“Analisis adalah kegiatan untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang padu.”
Kinerja
Definisi Penilaian Kinerja
Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk menilai pertanggungjawaban kinerja manajer. Karena penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dimainkannya dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Kemungkinan yang lain adalah digunakannya informasi akuntansi bersamaan dengan informasi non akuntansi untuk menilai kinerja manajer atau pimpinan perusahaan.
Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997, hal 503) adalah merupakan kata banda (n) yang artinya: 1. Sesuatu yang dicapai, 2. Prestasi yang diperlihatkan, 3. Kemampuan kerja (tt peralatan), sedangkan penilaian kinerja menurut Mulyadi (1997, hal 419) adalah penentuan secara periodic efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi.
Sedangkan pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnya tanggungjawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula yang sukar untuk diukur.
Sedangkan tujuan penilaian kinerja (Mulyadi, 1997) adalah: " Untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar prilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran."
Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan prilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan prilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja dan waktu serta penghargaan baik yang bersifat instrinsik maupun ekstrinsik.
Laporan Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Dalam akuntansi perusahaan, informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan, disusun dalam bentuk ikhtisar laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari daftar yang menunjukkan posisi keuangan dan hasil kegiatan perusahaan untuk suatu periode. Periode ini dapat untuk masa satu bulan, satu kwartal, satu semester, satu tahun atau untuk masa jangka waktu lain.
Ditinjau dari segi intern perusahaan, laporan keuangan dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Data laporan keuangan terutama akan memberikan informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan bahan interprestasi untuk mengadakan evaluasi terhadap aktivitas perusahaan. Laporan keuangan akan menunjukkan sampai berapa jauh efisiensi pelaksanaan kegiatan serta perkembangan perusahaan yang telah dicapai oleh manajemen.
Karena manajemen disertai tugas yang ada dalam perusahaan, manajemen ingin mengetahui apakah tujuan perusahaan yang telah dapat dicapai. Dengan demikian manajemen dapat melepaskan tanggung jawab dalam kegiatan perusahaan untuk satu periode kepada pemilikan perusahaan.
Akuntansi adalah seni daripada pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa - peristiwa dan keterjadian yang setidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat - tepatnya dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal - hal yang timbul daripadanya.
Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi / laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan / menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan ( laporan ) rugi / laba memperlihatkan hasil - hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang sumber dan penggunaan / alasan - alasan yang menyebabkan perubahan modal tetapi dalam prakteknya sering diikutsertakan kelompok lain sifatnya membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut, misalnya laporan arus kas, laporan sebab - sebab perubahan laba kotor, laporan biaya produksi serta daftar - daftar lainnya.
Dalam prinsip - prinsip Akuntansi Indonesia ( Ikatan AKuntansi Indonesia Jakarta, 1974 ) dikatakan bahwa laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi / laba serta segala keterangan - keterangan yang dimut dalam lampiran - lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana - dana. Untuk perusahaan besar yang banyak pemegang sahammnya maka disamping laporan keuangan ( finansil ) termasuk diatas sebaiknya ditambah keterangan - keterangan tentang :
Kondisi dan faktor - faktor ekonomi yang mempengaruhi
Usaha - usaha yang lalu, sekarang maupun yang akan datang
Luasnya produksi
Kebijakan perusahaan
Penelitian dan pengembangan
Marketing dan advertising
Rencana - rencana dalam belanja modal dan pembelanjaan dimasa - masa yang akan datang
Kebijaksanaan mengenai deviden dan sebagainya
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
Dapat Dipahami
Relevan
Keandalan
Dapat diperbandingkan
3.3.2.Sifat laporan Keuangan
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran / laporan kemajuan ( progress Report ) secaraperiodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi Laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kondisi antara :
Fakta - fakta yang telah dicatat
Prinsip - prinsip kebiasaan - kebiasaan di dalam akuntansi
Pendapatan pribadi
3.3.3.Keterbatasan Laporan Keuangan
Dalam prinsip - prinsip akuntansi indonesia ( Ikatan Akuntansi Indonesia Jakarta 1974 ) secara terperinci menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan sebagai berikut :
Laporan keuangan ialah laporan keuangan yang bersifat sejarah yang tidak lain merupakan laporan atas kejadian - kejadian yang telah lewat maka terdapat keterbatasan dalam kegunaannya
Laporan keuangan itu barsifat umum dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai
Laporan keuangan itu sebagai hasil dari pemakaian stelseltimbulnya hak dan kewajiban dalam akuntansi
Laporan keuangan itu bersifat konservatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian peristiwa-peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya : harta, kekayaan bersih, dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah
Laporan keuangan itu lebih menekankan bagaimana keadaan sebenarnya peristiwa-peristiwa itu dilihat dari sudut ekonomi daripada berpegang pada formilnya
Laporan keuangan itu menggunakan istilah - istilah teknis dalam hubungan ini sering kepadapatan istilah - istilah yang umum dipakai diberikan pengertian yang khusus, dilain pihak laporan keuangan itu mengikuti kelaziman - kelaziman dan perkembangan dunia usaha
3.3.4.Arti Penting Laporan Keuangan
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat-alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak - pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi utnuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil - hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan yang bersangkutan.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak - pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut
Pihak - pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah
Para pemilik perusahaan
Manajer atau pemimpin perusahaan
para invertor ( penanam modal jangka panjang )
Para kreditur dan bangkers
Pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili
Buruh serta pihak - pihak lainnya lagi
Analisis Laporan Keuangan
Untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio.
Laporan Keuangan dibuat agar dapat digunakan suatu kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan. Menurut Kown ( 2004 ; 107 ) : “ Hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan”.
Analisa Laporan Keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka–angka dalam laporan keuangan dan trend angka –angka dalam beberapa periode, satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang.
Menurut Van Horne ( 2005 : 234) : “Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri”.
Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat juga unsur keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati – hatian dalam mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
Menurut Kown (2004: 108) : Rasio keuangan setidaknya dapat memberikan jawaban atas empat pertanyaan yaitu :
1. Bagaimana Likuiditas Perusahaan
2. Apakah Manajemen efektif menghasilkan laba operasi atas aktiva
3. Bagaimana perusahaan didanai
4. Apakah pemegang saham biasa mendapatkan tingkat pengembalian yang cukup.
Hal ini disebabkan sulitnya mendapatkan rata – rata pembanding yang tepat bagi perusahaan yang mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda pada industri yang berlainan.
Sebagai salah satu bentuk informasi yang relevan dan kegunaanya yang efektif dalam menganalisa rasio dalam pengambilan keputusan. Dalam melakukan analisa, penganalisa dapat menggunakan dua macam perbandingan yaitu :
1. Membandingkan rasio sekarang dengan rasio – rasio yang lalu atau dengan rasio – rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.
2. Membandingkan rasio perusahaan dengan rasio –rasio yang sejenis dengan perusahaan lain yang sejenis, dan pada waktu yang sama.
Analisis Vertikal
Pada analisis vertikal, atau yang dikenal sebagai common size analysis, kita menganalisis laporan keuangan untuk satu periode tertentu dengan cara membandingkan pos yang satu dengan pos lainnya. Perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan persentase dimana salah satu pos ditetapkan patokan 100%. Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam neraca dengan suatu jumlah tertentu dari neraca atau proporsi dari unsure tertentu laporan laba rugi dengan jumlah tertentu dari laporan laba rugi.
Analisis vertikal didasarkan pada satu tahun dasar yang dianggap sebagai basis disebut analisis indeks. Analisis vertikal dan analisis indeks, yang menganalisis trend laporan keuangan dalam bentuk persentase selama waktu tertentu, berguna bagi analisis untuk mendapat pandangan tentang pergerakan dana dan memperbandingkan laporan keuangan untuk perusahaan yang berbeda.
Analisis Horizontal
Pada analisis vertical kita membandingkan pos-pos laporan keuangan dalam satu periode, maka pada analisi horizontal kita membandingkan pos-pos laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Tujuan perbandingan ini adalah untuk mengetahui perubahan dan perkembangan masing-masing pos selama jangka waktu tertentu. Metode analisi horizontal disebut juga sebagai metode analisis dinamis karena meliputi dua periode atau lebih.
Untuk memperoleh gambaran mengenai perubahan yang terjadi, baik dalam neraca maupun laba rugi, sehingga dapat diperoleh gambaran selama beberapa tahun terakhir, apakah terjadi kenaikan atau penurunan. Analisis yang dipakai dengan cara membendingkan neraca dan laporan laba rugi beberapa tahun terakhir secara berurutan adalah analisis horizontal.
Pengertian dan Jenis Rasio Keuangan
Untuk mengetahui perkembangan keuangan suatu perusahaan, kita perlu mengadakan analisis terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini, yang diperlukan adalah analisis rasio. Analisis rasio keuangan menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan yang lainnya dari suatu laporan keuangan perusahaan, atau memberikan gambaran kepada penganalisis tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan.
Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian finansial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne :”Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada 100%”. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.
Cash Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank.
Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah :
Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya.
Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total Aktiva )
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
Ratio Profitabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Rasio Rentabilitas
ROI (Return On Investment)
Return On Inestment (ROI) adalah perbandingan antara laba bersih dengan total investasi. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas seluruh investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Return Of Investment = (Laba Bersih)/(Total Investasi) x 100%
ROA (Return On Assets)
Return On Asset (ROA) adalah perbandingan antara laba bersih dan total aset. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian (return) atas seluruh dana yang ditanamkan dalam perusahaan. Rasio ini dapat juga dipandang sebagai hasil atau profitabilitas dari setiap rupiah investasi yang ditanamkan dalam perusahaan. Semakin besar ROA, semakin baik kinerja perusahaan.
Return Of Assets = (Laba Bersih)/(Total Aset) x 100%
ROE (Return On Equity)
Return On Equity (ROE) adalah rasio antara laba bersih dan total ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur profitabilitas dari setiap rupiah dari modal yang ditanamkan pemegang saham dalam perusahaan. Semakin besar ROE semakin baik kinerja perusahaan tersebut.
Return Of Equity = (Laba Bersih)/(Total Ekuitas) x 100%

Pengertian Kas dan Arus Kas
Sebelum melakukan analisis arus kas terlebih dahulu kita perlu untuk mengetahui apakah pengertian dari kas dan arus kas itu sendiri :
Menurut Drs. Indriyo dalam buku Drs. M. Manullang (2003 : 24), pengertian kas adalah sebagai berikut :
“Kas dapat diartikan sebagai uang beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sehingga dipakai sebagai alat untuk membayar kebutuhan finansialnya.”
Agnes Sawir (2005 : 132) memberikan pengertian bahwa :
“Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan (cash on hand) dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai bentuk, seperti deposito dan rekening Koran.”
Pada neraca perusahaan, kas biasanya dicatat dalam dua kategori :
Cash, yang termasuk dalam kategori ini adalah uang tunai dan valuta asing yang disimpan di dalam kas register, petty kas, dan bank. Uang ini dapat segera digunakan untuk membayar kewajiban-kewajiban yang ada.
Marketable Securities, jika perusahaan memiliki kas yang berlebih, maka dapat diinvestasikan ke dalam investasi jangka pendek. Manajer keuangan akan membeli surat-surat berharga yang beresiko rendah dengan likuiditas tinggi yang dapat diuangkan dengan cepat bila ada keperluan mendesak.
Pengertian arus kas menurut Erich A. Helfert (1997 : 327) adalah :
“Arus Kas (Cash Flow) adalah pergerakan (arus masuk) positif atau negative (arus keluar) dari kas yang disebabkan oleh kegiatan selama periode waktu spesifik.”
Analisis arus kas sebenarnya sejalan dengan penyusunan laporan arus kas atau disebut juga Cash Flow Statement. Laporan arus kas disebut juga sebagai laporan perubahan posisi finansial atau laporan aliran dana perusahaan yang memuat perubahan dalam pergerakan dana. Dengan kata lain, laporan arus kas adalah ringkasan mengenai transaksi dalam bentuk kas yang terjadi pada perusahaan.
Penentuan dan Penggolongan Arus Kas
Dalam penyajiannya, Laporan Arus Kas memisahkan transaksi arus kas dalam tiga kategori yaitu:
Kas yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan operasional.
Kas yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan investasi.
Kas yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan pembiayaan/pendanaan
Untuk menentukan mana arus kas yang masuk pada golongan operasi, investasi, ataupun pembiayaan/pendanaan maka perlu diperhatikan hal berikut ini :
Kegiatan Operasional
Arus kas masuk yang berasal dari kegiatan operasional antara lain yaitu :
Penerimaan dari langganan
Penerimaan dari piutang bunga
Penerimaan dividen
Penerimaan refund dari supplier
Arus kas keluar misalnya berasal dari :
Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual.
Bunga yang dibayar atas utang perusahaan.
Pembayaran pajak penghasilan.
Pembayaran gaji.
Kegiatan Investasi
Arus kas yang masuk dari kegiatan investasi antara lain yaitu :
Penjualan aktiva tetap.
Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi).
Penjualan aktiva lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk persediaan).
Arus kas keluar yang termasuk dalam kegiatan ini antara lain yaitu :
Pembayaran untuk mendapatkan aktiva atetap.
Pembelian investasi jangka panjang.
Pembelian pinjaman pada pihak lain.
Pembayran untuk aktiva lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti hak paten (tidak termasuk persediaan yang merupakan persediaan operasional).
Kegiatan Pembiayaan
Yang merupakan arus kas masuk untuk kegiatan pembiayaan antara lain :
Pengeluaran saham.
Pengeluaran wesel.
Penjualan obligasi.
Pengeluaran hipotik, dan lain-lain.
Sedangkan yang termasuk arus kas keluar yaitu antara lain :
Pembayaran dividen dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik.
Pembelian saham pemilik kembali (treasury stock).
Pembayaran utang pokok dana yang dipinjam (tidak termasuk bunga karena dianggap sebagai kegiatan operasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen, Kontroler, dan Akuntansi Biaya

MANAJEMEN LOGISTIK DAN PENAWARAN BERANTAI, (EKONOMI MANAJERIAL)

10 mitos KEWIRAUSAHAAN